MAGNETO TEST BENCH


Magneto Test Bench merupakan alat uji untuk mengetahui kondisi dari pada magneto yang dipasang pada engine reciprocating Lycoming atau yang compatible setelah dilakukan proses perbaikan atau re-kondisi. 



Alat ini dipasang pada satu Test Bench dan ditempatkan di atas tools cabinet untuk membantu memudahkan dalam proses pemasangan atau pembongkaran magneto.




Spesifikasi Motor Magneto Test Bench
Universal IE2 2.2kW (;3HP) three phase 2 pole B14 Face mounting 90L frame AC Induction Motor for 230V or 400V 3 phase supply. Suitable for use with a Variable Frequency Inverter Drive having 1ph or 3ph input and 3ph output. Not permitted for use without an Inverter Drive.
Output: 2.2kW (3HP) x 2860rpm at 230V or 400V x 50Hz 3ph.
Speed Range from an Inverter Supply: 15:1 Range from 286rpm to 4290rpm for 5Hz to 75Hz, when de-rated at the lower speeds.
Constant Power Speed Range:  2860rpm to 4290rpm continuously.
Full Load Current with links in Δ (Delta) for 230V 3ph: 7.86A.
Full Load Current with links in Y (Star) for 400V 3ph: 4.54A.
Torque: 7.35Nm at 50Hz.
Efficiency: 83.20% (IE2)
Power Factor: 0.84 when mains connected at 50Hz.
Terminal box cable entry: Includes 1 x M25 gland and 1 x M25 plug.
Terminal box position: Top, sides, bottom.
Enclosure rating: IP55.

Dimensions: 183mm wide x 367mm long x 237mm high overall.
Mounting: Face mount on 4 x M8 tapped holes at 115mm PCD with 95mm diameter register in the 140mm diameter flange.
Shaft: 24mm diameter, 50mm long with 8mm key.
Construction: Aluminium
Weight: 15.00kg.
Ambient Temperature: Rated to 40°C.
Ventilation space is required at rear cooling air intake.
Over-Temperature Detection: not included.

Notes : Spesifikasi lengkap akan disampaikan pada quotation

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGHAPUSBUKUAN ASET PERUSAHAAN

Image
By : Hadi Djumhana, SE.MM Penulis pernah menemukan kebijakan Manajemen di beberapa institusi perusahaan/yayasan khususnya perihal mekanisme P enghapusbukuan Aset (Aktiva Tidak Lancar)  dilakukan sangat sederhana dan mungkin dapat dikatakan ceroboh tanpa mengindahkan kaidah-kaidah akuntansi atau Good Corporate Governance (GCG), alhasil sudah pasti laporan keuangan perusahaan tersebut tidak akuntabel & audited . Semoga pembahasan ini bermanfaat khususnya bagi para Pimpinan Instansi/ Perusahaan/Yayasan untuk memastikan mekanisme penghapusbukuan secara profesional dengan mengedapankan Standard Operating Procedure sesuai SOP Akuntansi. Penulis mengutip "Standard Operating Procedure Accounting & Finance Part-1 : Sistem dan Prosedur Akuntansi adalah tata cara dari suatu proses pencatatan / Pembukuan (Akuntansi) dari Proses pencatatan transaksi, Spesial Jurnal, Buku Besar, Neraca Percobaan sampai menjadi Laporan Keuangan Perusahaan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba
Read more

ZERO INVENTORY....

Image
By Hadi Djumhana, SE.MM Sahabat, kali ini saya akan sharing tentang aktivitas Management Inventory atau Persediaan, semoga  menjadi inspirasi............ Inventory/Persediaan adalah resources perusahaan yang disimpan guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan baik internal (produksi) maupun eksternal (customer). Persediaan juga  diartikan sebagai resources yang menganggur ( idle resource ).  Di area produksi, persediaan adalah barang-barang atau produk fisik pada berbagai tahap proses, mulai dari bahan mentah ke barang dalam proses  sampai dengan barang jadi yang siap untuk di delivery kepada customer. Barang persediaan di perusahaan manufaktur pada umumnya meliputi bahan-bahan mentah ( Raw Materials, Standard Part, dll. ), barang-barang dalam work in process (WIP), bahan-bahan pembantu/pelengkap (sub materials), komponen-komponen hasil rakitan dari perusahaan lain maupun perusahaannya sendiri (assembled components/modules) dan juga persediaan pada produk-produk akhir/bar
Read more

Logistic Management, Why Not!

By Hadi Djumhana, SE.MM Meningkatnya kompleksitas dunia bisnis menuntut kemampuan semua lini agar bisa mendukung keunggulan kompetitif perusahaan (bbahkan saat ini tumbuh berkembang bisnis startup).  Khususnya di bagian Logistic/Procurement, yang dapat berperan melalui penerapan Supply Chain Management , dengan mengoptimalkan value-network dengan strategic plan company guna menghasilkan business solution menuju sasaran kinerja akhir yaitu  profit oriented . Logistic Management sangat berperan dalam proses perencanaan, pengadaan barang dan jasa, transportasi serta penataan material bahan-baku (inventory), tentu hal ini bagian dari strategi untuk memperkuat bisnis perusahaan, sehingga akan berdampak positif dalam mendukung kebijakan management. Dengan demikian hal tersebut di atas menjadi peran utama fungsi Logistic untuk melakukan kinerja secara all-out dan profesional, karena akan berkontribusi dalam reducing-cost of ownership yang focus pada value added. Fungsi Logist
Read more