ZERO INVENTORY....

By Hadi Djumhana, SE.MM

Sahabat, kali ini saya akan sharing tentang aktivitas Management Inventory atau Persediaan, semoga  menjadi inspirasi............

Inventory/Persediaan adalah resources perusahaan yang disimpan guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan baik internal (produksi) maupun eksternal (customer). Persediaan juga  diartikan sebagai resources yang menganggur (idle resource). 

Di area produksi, persediaan adalah barang-barang atau produk fisik pada berbagai tahap proses, mulai dari bahan mentah ke barang dalam proses  sampai dengan barang jadi yang siap untuk di delivery kepada customer.

Barang persediaan di perusahaan manufaktur pada umumnya meliputi bahan-bahan mentah (Raw Materials, Standard Part, dll.), barang-barang dalam work in process (WIP), bahan-bahan pembantu/pelengkap (sub materials), komponen-komponen hasil rakitan dari perusahaan lain maupun perusahaannya sendiri (assembled components/modules) dan juga persediaan pada produk-produk akhir/barang jadi (Finished Goods). Disisi lain mekanisme pengendalian persediaan harus melalui identifikasi barang yang terdiri dari slow moving, fast moving, No moving stock dan secara berkala harus dilakukan cycle counting agar nilai persediaan selalu terecord secara akurat, tepat dan benar sebagai inventory turnover ratio. 

Zero Inventory
Nah..untuk menghindari persediaan yang dikategorikan sebagai idle resources, maka akhir-akhir ini perusahaan-perusahaan yang cerdas mulai menata kembali pengendalian nilai persediaan diantaranya dengan cara mengurangi beban produksi melalui "out-sourcing" dan mengajak mitra kerja (supplier/vendor) untuk kolaborasi melalui kerjasama jangka panjang (GPA) dengan menyimpan barang-barang yang dibutuhkan di gudang mereka, dimana mekanisme untuk support produksi sifatnya on-call, sehingga dengan mekanisme tersebut dapat dikatakan perusahaan yang melakukan strategi demikian dapat melakukan pengendalian persediaan yang baik bahkan menuju "zero inventory"

Di Eropah perusahaan-perusahaan manufaktur khususnya industri pesawat terbang yang mengimplementasikan strategi zero inventory, mengajak para supplier/vendor untuk membangun gudangnya lebih dekat dengan area produksi miliknya, sehingga tidak ada alasan bagi supplier/vendor tersebut pada saat on-call untuk kebuthan barang terganggu oleh kondisi jalan yang macet, jaraknya yang jauh dll. Dengan demikian produksi dapat berjalan dengan semestinya atau "on-schedule" disisi lain mereka sudah menggunakan Kanban System atau Just In Time.


The impact of Supply Chain Management on Financial Performance & Responsibility Accounting
Pada saat saya memberikan kuliah umum di 2 universitas terbaik di Bandung, bahwa pengendalian persediaan merupakan hal sangat urgent dengan tujuan agar perusahaan tersebut sehat menuju profit oriented

Dalam Financial Report, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik Income Statement maupun Balance Sheet tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat fatal terhadap Financial Report. Bahwa Perhitungan Income Statment (Rugi/Laba) nilai persediaan (awal & akhir) akan mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP)/Cost of Good Sold.

Ok sahabat sekian dulu, semoga pemaparan di atas dapat berguna bagi kalian atau para pemegang kebijakan di perusahaan. Tetap semangat !

"Keberhasilan dalam kehidupan hanya bisa didapatkan ketika seseorang mau berjuang dengan keras."









Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGHAPUSBUKUAN ASET PERUSAHAAN

Logistic Management, Why Not!