Flashback #5 : Niagara Falls
By Hadi Djumhana
Maaf ya sahabat inspirasi kita review jalan-jalan dulu, mungkin karena bulan Ramadhan banyak teman-teman yang membacanya sambil mendengarkan musik, semoga kelak menjadi bagian rencana kalian untuk pergi kesana bila COVID-19 sudah menghilang tentunya....
Niagara Falls dikenal sebagai air terjun terindah di dunia yang berada di Negara Bagian New York. saking luasnya membentang diantara 2 negara Amerika Serikat dan Kanada. Di Taman Air Terjun Niagara, Menara Observasi, di Prospect Point, menjorok ke atas Ngarai Niagara untuk pemandangan ketiga air terjun. Jalur dari Niagara Gorge Discovery Centre mengarah ke sudut pandang lain. disana juga terdapat Aquarium of Niagara yang dihuni beberapa binatang : penguin, anjing laut dan singa laut Humboldt.
Perjalanan kami
Perjalanan dinas kali ini kami mendapatkan tugas untuk meeting dengan team USAF di Washington DC. Penerbangan kali ini juga jukup panjang yaitu dari Jakarta-Denpasar-Honolulu-LA-Detroit-Washington. Sekalipun perjalanan cukup melelahkan tapi kami nikmati saja, udara sangat cerah karena saat itu bulan Juni, perbedaan waktu juga tidak menghambat dan kami harus menyesuaikannya saat akan menunaikan ibadah sholat.
Singkat ceritera kami sudah tiba di Ronald Reagan Washington National Airport, rekan dari USAF sudah menjemput untuk rest dulu di hotel. Ada pengalaman menarik dan mengejutkan di hotel bertingkat 6, ketika sedang menyiapkan bahan meeting sekitar pukul 21.oo malam (waktu Washington), kami dikejutkan oleh suara alarm hotel yang begitu keras, tiba-tiba security hotel menggedor pintu kamar dan berteriak : “let's get out Sir....!”. Wah gawat pasti kebakaran nich hotel, secepat kilat kami ambil tas tangan berisi dokumen dan laptop langsung lari lewat tangga darurat, demikian pula seluruh tamu hotel lainnya sudah keluar menuju halaman hotel, kepulan asap hitam terlihat samar-samar dari resto hotel dan dalam waktu 10 menit rupanya api sudah dapat dipadamkan, Alhamdulillah. Akhirnya kami kembali ke kamar hotel untuk menyiapkan bahan presentasi.
Setelah meeting selama 3 hari berturut-turut, kami masih punya waktu 2 hari untuk refreshing dan diputuskan untuk pergi ke Niagara Falls, perjalanan dari Washington DC ke Bufallo menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan 12 seater, waktu tempuh +/- 1 jam 10 menit, akhirnya kami tiba di Buffalo-Lancaster Regional Airport.
Bufallo adalah kota terbesar kedua di bagian New York, dikenal sebagai pusat kesenian, arsitektur, sejarah, kebudayaan, kuliner, dan hiburan. Terdapat Kompleks Perumahan Darwin Martin yang mengagumkan karya Frank Lloyd Wright dan karya seni modern kelas dunia di Galeri Seni Albright-Knox.
Selanjutnya dari Bufallo kami naik mobil menuju Niagara Falls dengan waktu tempuh 35 menit, setibanya di Niagara Falls langsung beli ticket dan berjalan menuju air terjun yang tinggi...masya Allah keagungan Mu begitu indahnya...
Niagara Falls
Terdapat tiga air terjun di Niagara yaitu Bridal Veil Falls; American Falls dan Horseshoe Falls setinggi 57 meter, dan memiliki lebar 790 meter, sedangkan American Falls hanya memiliki lebar sekitar 320 meter.
Beberapa teori tentang asal usul nama air terjun, menurut sarjana Irlandia Bruce Trigger, “Niagara” berasal dari nama cabang konfederasi netral setempat, yang berada di wilayah netral dan disebut sebagai “Niagarega” pada beberapa peta akhir Prancis pada abad ke-17. Volume air telah mencapai bibir air terjun yang mencapai 6.000 meter kubik per detik saat air sungai berada di ketinggian yang begitu tinggi. Dengan asupan air rata-rata satu tahun, jumlah air di bibir air terjun adalah sekitar 2.400 meter kubik per detik. Sumber air terjun tersebut berasal dari Danau Erie.
Air meluap mencapai puncaknya biasanya di akhir musim panas dan awal musim semi, warna hijau dari aliran air Niagara Falls adalah hasil dari proses erosi antara salinitas di air terjun dan bebatuan halus di dasar sungai. Laju erosi dan terjadi di sungai adalah 0,30 meter per tahun dari 0,91 meter per tahun.
Setelah puas menikmati keindahan Niagara Falls akhirnya kami kembali ke Washington DC untuk beristirahat dan keesokan harinya terbang ke New York untuk kembali ke tanah air tercinta. Alhamdulillah ya Rabb...
"To get the best out of people, create situations that they respond to, because they choose to"
Singkat ceritera kami sudah tiba di Ronald Reagan Washington National Airport, rekan dari USAF sudah menjemput untuk rest dulu di hotel. Ada pengalaman menarik dan mengejutkan di hotel bertingkat 6, ketika sedang menyiapkan bahan meeting sekitar pukul 21.oo malam (waktu Washington), kami dikejutkan oleh suara alarm hotel yang begitu keras, tiba-tiba security hotel menggedor pintu kamar dan berteriak : “let's get out Sir....!”. Wah gawat pasti kebakaran nich hotel, secepat kilat kami ambil tas tangan berisi dokumen dan laptop langsung lari lewat tangga darurat, demikian pula seluruh tamu hotel lainnya sudah keluar menuju halaman hotel, kepulan asap hitam terlihat samar-samar dari resto hotel dan dalam waktu 10 menit rupanya api sudah dapat dipadamkan, Alhamdulillah. Akhirnya kami kembali ke kamar hotel untuk menyiapkan bahan presentasi.
Setelah meeting selama 3 hari berturut-turut, kami masih punya waktu 2 hari untuk refreshing dan diputuskan untuk pergi ke Niagara Falls, perjalanan dari Washington DC ke Bufallo menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan 12 seater, waktu tempuh +/- 1 jam 10 menit, akhirnya kami tiba di Buffalo-Lancaster Regional Airport.
Bufallo adalah kota terbesar kedua di bagian New York, dikenal sebagai pusat kesenian, arsitektur, sejarah, kebudayaan, kuliner, dan hiburan. Terdapat Kompleks Perumahan Darwin Martin yang mengagumkan karya Frank Lloyd Wright dan karya seni modern kelas dunia di Galeri Seni Albright-Knox.
Selanjutnya dari Bufallo kami naik mobil menuju Niagara Falls dengan waktu tempuh 35 menit, setibanya di Niagara Falls langsung beli ticket dan berjalan menuju air terjun yang tinggi...masya Allah keagungan Mu begitu indahnya...
Niagara Falls
Terdapat tiga air terjun di Niagara yaitu Bridal Veil Falls; American Falls dan Horseshoe Falls setinggi 57 meter, dan memiliki lebar 790 meter, sedangkan American Falls hanya memiliki lebar sekitar 320 meter.
Beberapa teori tentang asal usul nama air terjun, menurut sarjana Irlandia Bruce Trigger, “Niagara” berasal dari nama cabang konfederasi netral setempat, yang berada di wilayah netral dan disebut sebagai “Niagarega” pada beberapa peta akhir Prancis pada abad ke-17. Volume air telah mencapai bibir air terjun yang mencapai 6.000 meter kubik per detik saat air sungai berada di ketinggian yang begitu tinggi. Dengan asupan air rata-rata satu tahun, jumlah air di bibir air terjun adalah sekitar 2.400 meter kubik per detik. Sumber air terjun tersebut berasal dari Danau Erie.
Air meluap mencapai puncaknya biasanya di akhir musim panas dan awal musim semi, warna hijau dari aliran air Niagara Falls adalah hasil dari proses erosi antara salinitas di air terjun dan bebatuan halus di dasar sungai. Laju erosi dan terjadi di sungai adalah 0,30 meter per tahun dari 0,91 meter per tahun.
Setelah puas menikmati keindahan Niagara Falls akhirnya kami kembali ke Washington DC untuk beristirahat dan keesokan harinya terbang ke New York untuk kembali ke tanah air tercinta. Alhamdulillah ya Rabb...
"To get the best out of people, create situations that they respond to, because they choose to"
Comments
Post a Comment